Langsung ke konten utama

Catatan Surabaya

Pagi itu sang surya belum menampakkan dirinya, langit masih cukup gelap. Tapi aku telah bangun untuk melangkah memulai hari ini. Aku akan menuju Kota Surabaya. Seperti hari biasanya, aku akan melakukan koordinasi dengan Bapak Penyidik di Polda Jawa Timur. Hal ini aku lakukan terkait perkara yang tengah aku tangani.

Ini bukanlah perjalanan pertamaku. Perjalanan kesekian yang kembali aku susuri dengan semangat yang menggebu-gebu. Melewati jalan toll yang disetiap sisinya dipenuhi sawah-sawah yang tengah menghijau. Burung-burung yang terbang entah kemana tujuan mereka. Tampak pula Pak Tani bersiap untuk menggarap sawah-sawahnya.

Pagi itu jalanan cukup ramai dengan kendaraan. Berbagai tujuan, berbagai kepentingan yang membuat mereka memulai hari sepagi ini. Pukul 09.30 WIB, aku telah tiba di Polda Jawa Timur. Menunggu kedatangan Bapak Penyidik sembari bersantai melepas penatnya perjalanan pagi itu. Hmm... Cukup pagi memang, namun tampak beberapa orang tengah berbincang-bincang.

Tidak lama kami menunggu, beliau datang dan aku mulai berbincang-bincang mengenai perkara yang aku tangani. Berkoordinasi mengenai perkara yang menurutku cukup menarik dan membuat aku ingin mengetahui lebih jelas bagaimana perkara ini. Aku mengajukan beberapa pertanyaan yang dijawab penyidik dengan lugas dan jelas. "Lalu setelah apa yang saya sampaikan, apakah bapak akan melakukan koordinasi dengan pihak Terlapor?" ujarku kepada Bapak Penyidik. "Pastinya saya akan melakukan koordinasi dengan pihak Terlapor, apakah benar pengajuan ini telah mereka terima atau belum. Lalu saya juga akan menanyakan apakah transaksi tersebut sudah diproses atau belum," jawab Bapak Penyidik.

Tampaknya aku mengerti kemana harus aku bawa perkara ini. Perkara yang cukup pelik dan rumit. Tapi tidak masalah bagiku, karena aku percaya setiap urusan akan ada jalan keluarnya. Perjalanan Yogyakarta - Surabaya tidaklah perjalanannya dekat. Cukup panjang dan melelahkan.

Lelah itu tidak menjadi penghalang ketika aku dapat menyelesaikan suatu perkara. Mencari solusi yang akan membuat orang lain terlepas dari persoalannya. Jarak tidak menjadi suatu penghalang bagiku.

Cukup lama aku berbincang dengan Bapak Penyidik di Polda Jawa Timur. Tidak hanya membahas perkara yang sedang aku tangani, tapi juga berbincang banyak hal dan bertukar pikiran mengenai persoalan-persoalan hukum yang sedang terjadi saat ini. Waktu pun telah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Setelah berpamitan, aku bertolak menuju Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura dan menikmati makan siang di Bebek Sinjai yang siang itu cukup ramai pengunjung.

Setelah makan siang, aku kembali melanjutkan perjalanan kembali menuju Yogyakarta. Pukul 21.30 aku telah tiba kembali di Yogyakarta dengan selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengarungi Sungai Elo

Rafting atau yang biasa kita kenal dengan sebutan arung jeram. Arung jeram merupakan kegiatan mengarungi jeram-jeram sungai yang sangat menantang. Arung jeram termasuk olahraga air yang memiliki sejarah yang cukup panjang sejak abad ke-19 yang dipelopori oleh seorang tentara yang berasal dari negeri Paman Sam (Amerika Serikat) yaitu Mayor John Wesley Powell. Beliau memperkenalkan arung jeram pertama kali dengan menyusuri Sungai Colorado sejauh 250 mil yang melintasi gugusan tebing raksasa, yang kemudian diberi nama Grand Canyon. Pada saat ini digunakan perahu yang disusun dari kayu. Kemudian arung jeram berkembang ke Benua Amerika dan Eropa. Aktivitas ini ternyata berkembang dan menjadi sangat populer. Seiring perkembangan zaman, kegiatan ini mulai banyak digemari dan diproduksi perahu khusus untuk arung jeram dengan material yang kuat agar dapat mengangkut lebih banyak orang dan perbekalan. Kemudian mulai bermunculan sarana-sarana baru untuk kegiatan berarung jeram seperti,